Zat warna disperse bisa masuk ke dalam serat diakibatkan oleh putusnya ikatan hydrogen intramolekuler oleh zat pengemban yang masuk ke dalam serat. Dengan putusnya ikatan tersebut menyebabkan pori-pori serat polyester terbuka. Setelah itu zat warna dapat masuk ke dalam serat dan mendorong zat pengemban untuk keluar dari serat. Keluarnya zat pengemban dapat terjadi karena molekul zat warna lebih besar daripada molekul zat pengemban, sehingga afinitas zat warna terhadap serat akan lebih besar daripada zat pengemban. Setelah itu akan terjadi fiksasi zat warna dan pori-pori serat akan menutup kembali sehingga ketahanan luntur terhadap pencuciannya baik.
Berisikan mengenai hal-hal yang bersangkutan dengan kimia tekstil, seperti kimia zat warna, proses pencelupan, pencapan dan lainnya
Senin, 20 Desember 2010
Mekanisme Pencelupan Serat Poliester dengan ZW Dispersi Cara Carrier
Zat warna disperse bisa masuk ke dalam serat diakibatkan oleh putusnya ikatan hydrogen intramolekuler oleh zat pengemban yang masuk ke dalam serat. Dengan putusnya ikatan tersebut menyebabkan pori-pori serat polyester terbuka. Setelah itu zat warna dapat masuk ke dalam serat dan mendorong zat pengemban untuk keluar dari serat. Keluarnya zat pengemban dapat terjadi karena molekul zat warna lebih besar daripada molekul zat pengemban, sehingga afinitas zat warna terhadap serat akan lebih besar daripada zat pengemban. Setelah itu akan terjadi fiksasi zat warna dan pori-pori serat akan menutup kembali sehingga ketahanan luntur terhadap pencuciannya baik.
Mekanisme Kerja Carrier
Senin, 13 Desember 2010
Poliester Hidrofob ???
Zat Anti reduksi pada pencapan polyester
Rabu, 13 Oktober 2010
Zat Warna Mordan Kompleks Logam (Bagian 2. Azzo)
Senin, 09 Agustus 2010
Zat Warna Mordan Kompleks Logam (Bagian 1. Antrakuinon)
Sabtu, 07 Agustus 2010
Zat Warna Mordan Turunanan Tripenil Metan
Turunan hidroksitripenilmetan menimbulkan system resonansi anionik yang terisokonjugasi dengan zat warna koresponden substitusi amino. Misalnya, analog oxonol Malacid Green adalah benzaurine (skema 1). Bentuk netral quinonoid yang kuning muda (gb 1), menghasilkan anion violet (gb. 2) pada penambahan alkali; dalam larutan asam kuat bentuk netral terprotonasi untuk memberikan sistem resonansi muatan kationik (gb. 3) yang berwarna ungu juga. Analog Sistem trihidriksitripenil metan adalah aurine.
Secara teknis zat warna merupakan turunan asam salisilic yang berfungsi sebagai pewarna kroma zat warna mordan untuk wol. Demikian juga Eriochrome Azurol B (gb.4; CGY, CI Mordan Blue 1) dibuat dengan sintesis aldehid dari 2,6 Dichloro-benzaldehid dan Asam 2-hydroxy-3-methilbenzoic (o-cresotinic) dalam asam sulfat pekat. Oksidasi Basa leuco dicapai oleh penambahan natrium nitrit. Pada wool, yang terisolasi sebagai garam natrium, berwarna merah marun pudar, berubah menjadi biru terang dengan penambahan garam kromium. Beberapa pewarna jenis ini seperti CI Mordan Violet 1 (gb.5), juga mengandung gugus basa. Bahan Senyawa ini juga disiapkan dengan rute aldehid.
Indikator asam basa phenoftalein adalah sebuah turunan dari benzaurine (skema 2). Kondensasi phtalic anhydride dengan fenol menghasilkan bentuk lakton tak berwarna (gb. 6), yang mengion dalam larutan alkali dan mengalami pembukaan cincin untuk menghasilkan dianion merah (gb.7) dalam kisaran pH 8,3-10,0. Sistem resonansi akan hancur dalam alkali berlebih dengan pembentukan turunan triphenylmethanol (gb. 8). Beberapa turunan dari phenolfthaline juga digunakan sebagai indikator.
Phenolsulphonephthaline juga bisa digunakan sebagai indikator asam-basa, dengan kisaran pH yang luas. Contoh-contohnya bromophenol blue (gb.9) (kisaran pH 3,0-4,6) dan bromocresol purple (gb.10) (kisaran pH 5,2-6,8).
Daftar Pustaka
Shore, John, dkk. 1990. Colorant and Auxiliaries. Manchester United: Staples Printers Rochester Ltd.
Hani. Modul Pencelupan 1. Bandung: Sekolah Tinggi Tekoligi Tekstil.
Textile Chemistry
Blog lainnya....
-
tes flv7 tahun yang lalu
-
Mencoba Berdiri13 tahun yang lalu
Pengikut
Mengenai Saya
|